Mengenal Gerakan Pramuka dan Kepramukaan
Sudahkah mengenal Pramuka,
Gerakan Pramuka, dan Kepramukaan? Ketiga istilah tersebut sudah jamak kita dengar
baik oleh para pramuka maupun kalangan di luar pramuka. Namun, jika bersedia
jujur, sudahkah kita mengenal dengan benar pengertian dari masing-masing
istilah tersebut dan bisa menggunakannya dengan tepat.
Jangankan oleh orang-orang di luar kepramukaan, para anggota Gerakan Pramuka sendiri masih sering kali kebingungan dalam memberikan definisi yang tepat sehingga tidak jarang salah memberikan arti pada ketig
Marilah kita bahas pengertian
masing-masing dari tiga istilah yang sangat familiar di telinga kita ini.
Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI
Daring Edisi III) telah memasukkan kata ‘pramuka’ dan ‘kepramukaan’ di
dalamnya. Menurut kamus ini, kedua kata tersebut mempunyai arti sebagai
berikut:
- pramuka
/pra·mu·ka/ n akr Praja Muda Karana; organisasi untuk pemuda yg mendidik
para anggotanya dl berbagai keterampilan, disiplin, kepercayaan pd diri
sendiri, saling menolong, dsb anggota organisasi pramuka: -- membentuk
anak (pemuda) yg masih berkembang menjadi warga negara yg berbudi luhur;
pandu;
- kepramukaan
/ke·pra·mu·ka·an/ n perihal (kegiatan dsb) yg berhubungan dng pramuka
Pengertian Menurut Undang-undang
Gerakan Pramuka
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010
tentang Gerakan Pramuka menjadi dasar pokok penyelenggaraan pendidikan
kepramukaan di Indonesia. Di dalam Undang-undang tersebut dinyatakan tentang
pengertian ‘pramuka’, ‘Gerakan Pramuka’, ‘kepramukaan’, dan ‘pendidikan
kepramukaan’.
Berikut pengertian masing-masing
menurut Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka:
- Gerakan Pramuka
adalah organisasi yang dibentuk oleh
pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
- Pramuka
adalah warga negara Indonesia yang aktif
dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan
Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
- Kepramukaan
adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka.
- Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,
kecakapan hidup, dan akhlak mulia
pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai
kepramukaan.
Nah, dari dua sumber terpercaya
tersebut kini sudah jelas masing-masing definisi (pengertian) dari istilah
pramuka, gerakan Pramuka, dan kepramukaan. Sehingga kedepannya kita tidak lagi
mengucapkan kalimat, “Saya seorang anggota pramuka’, namun telah berganti
menjadi “Saya seorang anggota Gerakan Pramuka.”
Tugas Pokok, Tujuan, dan Fungsi Gerakan Pramuka
Untuk tujuan dan fungsi Gerakan Pramuka diuraikan sebagai mana di bawah.
Tujuan Gerakan Pramuka
Tujuan Gerakan Pramuka adalah untuk
membentuk setiap Pramuka agar menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, memiliki
akhlak yang mulia, mempunyai jiwa patriotik, taat terhadap hukum, dan disiplin.
Selain itu juga pribadi yang menjunjung tinggi nilai keluhuran bangsa
Indonesia, serta memiliki dan menguasai kecakapan hidup. Dengan itu semua
diharapkan menjadi kader bangsa yang mampu menjaga dan membangun Negara
Kesatuan Republik Indonesia, sekaligus mengamalkan Pancasila, dan melestarikan
lingkungan hidup.
Pencapaian tujuan tersebut diharapkan berhasil membentuk kader bangsa sekaligus kader pembangunan di Indonesia yang berkepribadian. Kepribadian tersebut diantaranya adalah beriman dan bertakwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di samping tersebut, diharapkan mampu membentuk sikap dan perilaku yang positif, dengan ditandai menguasai keterampilan dan kecakapan serta memiliki ketahanan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik. Dengan sikap-sikap tersebut akan menjadikan manusia yang berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada kemampuan sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
Fungsi Gerakan Pramuka
- Pendidikan dan pelatihan Pramuka;
- Pengembangan Pramuka;
- Pengabdian masyarakat dan orang tua;
- Permainan yang berorientasi pada pendidikan.
Sejarah Singkat Kepramukaan di Dunia
Sejarah Kepramukaan di Dunia tidak bisa terlepas dari Baden Powell. Tentara Inggris yang
lahir di London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857 ini lah yang
menggagas kegiatan yang dalam sejarah kemudian terkenal dengan kepramukaan atau
scouting. Sejarah mencatat bahwa buku Aids to Scouting (1899) yang
berisikan pengalaman Baden Powell semasa di ketentaraan menarik minat, dan
banyak dibaca, tidak hanya oleh kalangan militer saja melainkan oleh para
guru dan organisasi pemuda.
Minat masyarakat terhadap buku Aids to Scouting yang tinggi membuat William Alexander Smith (Pimpinan Boys Brigade Inggris) meminta Baden Powell untuk melatih 22 pemuda. Oleh Baden Powell, ke-22 pemuda ini diajak berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tanggal 25 Juli - 2 Agustus 1907. Tercatat dalam sejarah, perkemahan tersebut menginspirasi Baden Powell untuk menulis buku 'Scouting for Boys' (1908). Selain diilhami buku-bukunya terdahulu, buku ini juga mendapatkan masukan dan dukungan dari Frederick Russell Burnham (Chief of Scouts in British Africa), Ernest Thompson Seton dari Woodcraft Indians (Amerika), dan William Alexander Smith dari Boys Brigade.
Kembali, buku ini menjadi laris manis, bahkan di seantero dunia. Buku Scouting for Boys menjadi rujukan dan pedoman penyelenggaraan kegiatan serupa di seluruh dunia. Kegiatan-kegiatan tersebut yang kemudian dikenal sebagai kepramukaan atau scouting. Kemah di pulau Brownsea dan buku 'Scouting for Boys' dianggap sebagai tonggak awal sejarah kepramukaan di dunia. Tentang Bapak Pramuka Sedunia, Baden Powell, baca : Sejarah Baden Powell dan Foto Baden Powell.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes berinisiatif mendirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides. Organisasi ini kemudian diteruskan oleh istri Baden Powell.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama Cub (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 Baden Powell membentuk "Rover Scout" bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World). Daftar pelaksanaan Jambore Dunia dapat dilihat di artikel lain di blog ini.
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia). Sekretariat (kantor pusat WOSM) disebut World Scout Bureau (Biro Pramuka Dunia). Biro Pramuka Dunia pertama kali berlokasi di London, Inggris. Pada tahun 1958 dipindah ke Ottawa Kanada dan tahun 1968 dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
World Scout Bureau dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal Biro Pramuka Dunia. Saat ini Sekretaris jenderal WOSM dijabat oleh Scott Teare.
Biro Kepramukaan sedunia mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Kawasan Afrika, berkantor di Nairobi, Kenya; Kawasan Arab, berkantor di Kairo, Mesir; Kawasan Asia Pasifik, berkantor di Manila, Filipina; Kawan Eurasia, berkantor Kiev, Ukraina; Kawasan Eropa, berkantor di Jenewa Swiss; dan Kawasan Inter-Amerika, berkantor di Panama City, Panama.
Indonesia bergabung menjadi anggota WOSM sejak tahun 1953. Selain WOSM, di dunia juga terdapat beberapa organisasi kepramukaan lainnya seperti WAGGGS (World Association of Girl Guides and Girl Scouts atau Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia).
Sejarah Baden Powell Bapak Pramuka Sedunia
Sejarah Baden Powell yang menjadi
Bapak Pramuka Sedunia (Chief Scout of the World)
tidak bisa dipisahkan dari sejarah kepramukaan di dunia dan di Indonesia.
Selain sebagai pendiri gerakan kepramukaan sedunia, pengalaman Lord Robert
Baden Powell lah yang mendasari pembinaan remaja di Inggris yang kemudian
berkembang dan diadaptasi sebagai sistem pendidikan kepramukaan di seluruh
dunia.
Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau Baron Baden Powell I yang kemudian terkenal sebagai Baden Powell, BP, atau Lord Baden Powell, lahir di Paddington, London pada 22 Februari 185. Nama kecilnya Robert Stephenson Smyth Powell. Powell merupakan nama keluarga dari ayahnya, Baden Powell yang merupakan seorang pendeta dan dosen Geometri di Universitas Oxford. Sedangkan Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta Grace Smyth. Ayah Stephenson (Baden Powell) meninggal dunia saat Stephenson masih berusia 3 tahun.
Karena ditinggal mati oleh ayahnya sejak kecil, Robert Stephenson mendapatkan pendidikan watak dan aneka keterampilan dari ibu kakak-kakaknya. Peran ibu bagi Baden Powell bahkan pernah diungkap langsung oleh beliau dengan kalimat, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.”
Sejak kecil Baden Powell dikenal anak yang cerdas, gembira, dan lucu
sehingga banyak disukai oleh teman-temannya. Di samping itu Baden Powell pun
pandai bermain musik (piano dan biola), teater, berenang, berlayar, berkemah,
mengarang, dan menggambar.
Setamat sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Robert Stephenson
(Baden Powel) mendapat beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Dan setelah
dewasa, Baden Powell bergabung dalam ketentaraan Inggris. Beliau sering
ditugaskan di luar Inggris seperti bergabung dengan 13th Hussars di India
(1876), dinas khusus di Afrika (1895), memimpin Pasukan Dragoon V
(1897), pemimpin resimen di Zulu Afrika Selatan (1880), Kepala Staf
di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal Zimbabwe) tahun 1896,
memimpin The Mafeking Cadet Corps di Mafeking, Afrika Selatan (1899-1900).
Selama menjadi tentara, banyak hal yang dialaminya. Pengalaman itu diantaranya:
- Saat menjadi pembantu Letnan pada 13th
Hussars yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak
gunung serta melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
- Bersama The Mafeking Cadet Corp, mempertahankan kota
Mafeking, Afrika Selatan, meskipun dikepung bangsa Boer
selama 127 hari dalam kondisi kekurangan makan. Padahal The
Mafeking Cadet Corp hanyalah pasukan pembawa pesan yang tidak berpengalaman
menghadapi musuh.
- Mengadakan latihan bersama dan bertukar kemampuan
survival dengan Raja Dinizulu di Afrika Selatan.
Berbagai pengalaman tersebut ditulis dalam buku berjudul 'Aids to Scouting' pada tahun 1899. Buku ini sebenarnya merupakan panduan bagi tentara muda Inggris dalam melaksanakan tugas penyelidik. Buku ini kemudian terjual laris di Inggris. Bahkan tidak hanya dibaca oleh para tentara saja tetapi digunakan juga oleh para guru dan organisasi pemuda.
Melihat banyaknya pengguna buku 'Aids to Scouting', dan atas saran William Alexander Smith (Pendiri Boys Brigade; salah satu Organisasi Kepemudaan di Inggris) Baden Powell berniat menulis ulang buku tersebut untuk menyesuaikan dengan pembaca remaja yang bukan dari ketentaraan. Untuk menguji ide-ide barunya, pada 25 Juli - 2 Agustus 1907 Baden Powell menyelenggarakan perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda. Hingga pada tahun 1908 terbitlah buku 'Scouting for Boys' yang kemudian menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia.
Tahun 1910, atas saran Raja Edward VII, Baden Powell memutuskan pensiun dari ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal untuk fokus pada pengembangan pendidikan kepramukaan.
Pada Januari 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St Clair Soames saat di atas kapal dalam lawatan kepramukaan ke New York. Mereka kemudian menikah pada tanggal 31 Oktober 1912. Mereka tinggal di Hampshire, Inggris dan dianugerahi 3 orang anak (satu laki-laki dan dua perempuan), yaitu: Arthur Robert Peter (Baron Baden-Powell II), Heather Grace (Heather Baden-Powell), dan Betty Clay (Betty Baden-Powell).
Tahun 1930-an Baden Powel mulai sakit-sakitan. Pada tahun 1939 Baden-Powell dan Olave memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya. Hingga pada tanggal 8 Januari 1941 Baden Powell meninggal dan dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri.
Semasa hidupnya Baden Powell mendapatkan berbagai gelar kehormatan, termasuk gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Pun Baden Powell aktif menulis berbagai buku baik tentang kepramukaan, ketentaraan, maupun bidang lainnya. Beberapa buku tentang kepramukaan yang ditulisnya antara lain, Scouting for Boys (1908), The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can Help to Build Up the Empire (ditulis bersama Agnes Baden-Powell; 1912), The Wolf Cub's Handbook (1916), Aids To Scoutmastership (1919), Rovering to Success (1922), Scouting Round the World (1935) dll.
Itulah kisah atau sejarah Baden Powell, Sang Bapak Pramuka Sedunia yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah kepramukaan dunia maupun di Indonesia. Tentang Sejarah Perkambangan Pramuka Dunia, Sejarah Perkembangan Pramuka di Indonesia, dan Daftar Lengkap Buku Karya Baden Powell akan ditulis dalam lain kesempatan.
Mengenal WOSM (Organisasi Kepanduan Sedunia) seharusnya menjadi pengetahuan kepramukaan dasar bagi setiap pramuka. Sayangnya, harus diakui, banyak di antara para pramuka yang mengenal WOSM hanya sekedar nama dan singkatannya saja. Tidak sedikit yang belum mengetahui sejarah pembentukan WOSM, Padahal sebagai organisasi yang menaungi gerakan pramuka di seluruh dunia, WOSM mempunyai peran yang sangat sentral.
WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia) adalah organisasi internasional non-pemerintah, independen, dan non-profit yang menaungi Gerakan Pramuka (Kepanduan) di seluruh dunia. WOSM didirikan pada tahun 1920 dengan kantor pusat di Jenewa, Swiss. Selain WOSM juga terdapat organisasi kepanduan khusus putri sedunia yang dinamakan WAGGGS (World Association of Girl Guides and Girl Scouts atau Asosiasi Kepanduan Putri Sedunia). Dan hingga saat ini WOSM mengakui organisasi kepramukaan di 161 negara termasuk Indonesia yang telah bergabung menjadi anggota WOSM sejak tahun 1953.
Sekjen Pramuka Dunia
Sekretaris Jenderal Biro Pramuka Dunia atau World Scout Bureau saat ini adalah Scott Teare yang terpilih dalam sidang Komite Pramuka Dunia pada September 2012 dan mulai menduduki jabatannya sejak 1 Januari 2013. Scott Teare merupakan anggota Boy Scouts of America (Pramuka Amerika Serikat) dan juga lulusan University of Michigan. Scott Teare menggantikan Sekretaris Jenderal sebelumnya, Luc Panissod. Scott Teare merupakan aktifis pramuka yang karena jasa dan perjuangannya mendapatkan Bronze Wolf Award, sebuah penghargaan tertinggi yang diberikan WOSM kepada penggiat pramuka di seluruh dunia.
Badan-badan WOSM
Badan-badan dalam World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia) terdiri atas World Scout Conference (Konferensi Pramuka Sedunia), World Scout Committee (Komite Pramuka Dunia), dan World Scout Committee (Komite Pramuka Dunia).
World Scout Conference (Konferensi Pramuka Sedunia)
World Scout Conference merupakan sidang umum pramuka yang diikuti oleh delegasi dari semua organisasi anggota WOSM sedunia. World Scout Conference menjadi forum tertinggi dalam WOSM untuk merumuskan dan menetapkan kebijakan umum gerakan pramuka sedunia. Keputusan yang diambil antara lain pemilihan International Commissioners (Komite Pramuka Dunia), menetapkan negara-negara anggota baru, memilih tempat pelaksanaan event-event pramuka tingkat dunia seperti Jambore Sedunia dan Konferensi Pramuka Sedunia selanjutnya.
Konferensi yang dilaksanakan setiap 3 tahun sekali ini terakhir kali diselenggarakan adalah Konferensi Pramuka Sedunia Ke-39 di Curitiba, Brasil, pada tanggal 10-14 Januari 2011. Sedangkan Konferensi selanjutnya (40th World Scout Conference) akan dilaksanakan di Ljubljana, Slovenia pada tahun 2014.
World Scout Committee (Komite Pramuka Dunia)
World Scout Committee atau Komite Pramuka Dunia adalah badan eksekutif WOSM yang bertanggung jawab melaksanakan resolusi-resolusi yang dihasilkan dalam World Scout Conference (Konferensi Pramuka Sedunia). Komite ini terdiri atas 12 orang dari negara-negara anggota WOSM yang dipilih dalam World Scout Committee untuk masa jabatan selama tiga tahun.
Anggota Komite Pramuka Dunia periode 2011 – 2014 yaitu:
1 |
Simon Rhee (Ketua; Korea) |
7 |
Eric Khoo (Malaysia) |
2 |
John May (Wakil Ketua; Inggris) |
8 |
Marcel Ledjou (Pantai Gading) |
3 |
Wahid Labidi (Wakil Ketua; Tunisia) |
9 |
Mari Nakano (Jepang) |
4 |
Karin Ahlbäck (Finlandia) |
10 |
John Neysmith (Kanada) |
5 |
Abdullah Alfahad (Arab Saudi) |
11 |
Daniel Ownby (USA) |
6 |
João Gonçalves (Portugal) |
12 |
Oscar Palmquist (Brazil) |
Selain kedua belas anggota tersebut secara ex-officio anggota Komite Pramuka Sedunia ditambah dengan:
- Ketua atau Wakil Ketua Komite Pramuka setiap Daerah yang terpilih
- Sekretaris Jenderal WOSM (saat ini: Scott Teare dari USA)
- Bendahara (dipilih oleh Komite Pramuka Sedunia. Untuk periode ini yang dipilih adalah Maurice Machenbaum dari Swiss)
- Seorang anggota Dewan Yayasan Pramuka Dunia
World Scout Bureau (Biro Pramuka Dunia)
World Scout Bureau atau Biro Pramuka Dunia adalah sekretariat WOSM dengan tugas utama melaksanakan hasil World Scout Conference dan ketetapan World Scout Committee serta menjalankan keorganisasian kepanduan dunia sehari-hari. Biro Pramuka Dunia dipimpin oleh seorang Sekretaris Jendral yang dipilih oleh Komite Pramuka Dunia. Sekretaris jenderal WOSM saat ini adalah Scott Teare yang terpilih dalam sidang Komite Pramuka Dunia pada September 2012 dan mulai menduduki jabatannya sejak 1 Januari 2013.
Biro Pramuka Dunia didirikan pertama kali pada tahun 1920 di London, Inggris. Pada tahun 1959 berpindah ke Ottawa, Kanada. Dan sejak tahun 1968 hingga sekarang Biro Pramuka Sedunia berkantor di Jenewa, Swiss.
Biro Pramuka Dunia mempunyai 6 kantor perwakilan yang didasarkan kepada wilayah regional. Keenam wilayah tersebut adalah:
- Kawasan Afrika, berkantor di Nairobi, Kenya
- Kawasan Arab, berkantor di Kairo, Mesir
- Kawasan Asia Pasifik, berkantor di Manila, Filipina
- Kawan Eurasia, berkantor Kiev, Ukraina
- Kawasan Eropa, berkantor di Jenewa Swiss
- Kawasan Inter-Amerika, berkantor di Panama City, Panama
Sejarah Singkat Kepramukaan di Indonesia
Sejarah kepramukaan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan sejarah perjuangan kemerdekaan
bangsa Indonesia. Gagasan Baden Powell yang membentuk kepramukaan dengan cepat menyebar ke
berbagai negara, termasuk Belanda. Di negara Belanda kepramukaan disebut
sebagai Padvinder. Di negara jajahannya, termasuk Indonesia, Belanda mendirikan
organisasi Kepramukaan. Di Indonesia dikenal dengan istilah NIPV (Netherland
Indische Padvinder Vereniging; Persatuan Pandu-Pandu Belanda). Organisasi
ini dikhususkan bagi anak-anak Belanda.
Oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Karenanya kemudian muncul organisasi-organisasi kepramukaan pribumi yang kala itu jumlahnya mencapai lebih dari seratus organisasi. Organisasi itu semisal; JPO (Javananse Padvinders Organizatie); JPP (Jong Java Padvinderij), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvinderij); HW (Hisbul Wathon) dll.
Sejarah terus berlanjut. Melihat maraknya organisasi kepramukaan milik pribumi yang bermunculan, Belanda akhirnya membuat peraturan untuk melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder. Karena itu kemudian KH. Agus Salim menggunakan istilah "Pandu" dan "Kepanduan".
Sejak tahun 1930 timbul kesadaran dari tokoh-tokoh Indonesia untuk mempersatukan organisasi kepramukaan. Maka terbentuklah KBI (Kepanduan Republik Indonesia). KBI merupakan gabungan dari organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra).
Dan pada tahun 1931 terbentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu-Pandu Indonesia), kemudian diubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persatuan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang, kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah masa kemerdekaan dibentuklah organisasi kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia yang dideklarasikan di Solo pada tanggal 28 Desember 1945. Pandu Rakyat Indonesia menjadi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia saat itu.
Namun pada masa leberalisme, kembali bermunculan berbagai organisasi kepanduan seperti; HW, SIAP, Pandu Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Ansor, KBI dll yang jumlahnya mencapai seratusan lebih. Sebagian organisasi tersebut terhimpun dalam tiga federasi yaitu; IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia, berdiri tanggal 13 September 1951), POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Putri Indonesia, berdiri tahun 1954) dan PKPI (Persatuan Kepanduan Putri Indonesia).
Pada 1953 IPINDO berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia. Pada tanggal 10-20 Agustus 1955 IPINDO juga berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional I di Pasar Minggu Jakarta. Sedangkan POPPINDO dan PKPI pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden Powell (istri Baden Powell) ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Pada tahun 1959, PKPI mengadakan perkemahan besar untuk pramuka putri yang disebut “Desa Semanggi” di Ciputat. Pada tahun ini juga IPINDO mengirimkan kontingen ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
Menyadari kelemahan yang ada, ketiga federasi tersebut akhirnya meleburkan diri menjadi PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Namun ternyata Perkindo sendiri kurang solid sehingga coba dimanfaatkan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pionir Muda seperti di negara komunis lainnya.
Mulai tahun 1960-an, berbagai pihak termasuk pemerintah dan MPRS melakukan berbagai upaya untuk melakukan penertiban organisasi kepanduan termasuk upaya untuk mendirikan Gerakan Pramuka.
Pada hari Kamis malam tanggal 9 Maret 1961 Presiden mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka.
Presiden juga menunjuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Kepres ini menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
Kepres Nomor 238 Tahun 1961 ini ditandatangi oleh Perdana Menteri Ir. Juanda sebagai Pejabat Presiden Karena Presiden RI, Ir. Soekarno saat itu sedang berkunjung ke Jepang.
Pada tanggal 30 Juli 1961, bertempat di Istora Senayan (Sekarang Stadiun Gelora Bung Karno), tokoh-tokoh organisasi kepanduan di Indonesia yang menyatakan dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan Pelantikan Mapinas (Majlis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, dilanjutkan penganugerahan Panji-panji Kepramukaan dan defile Pramuka untuk memperkenalkan Pramuka kepada masyarakat yang diikuti oleh sekitar 10.000 Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA yang diperingati hingga sekarang.
Mapinas saat itu diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno (Presiden RI) dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara Kwarnas, diketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Daftar Ketua Kwarnas dari Tahun ke Tahun
Daftar Nama Ketua Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka
Berikut ini adalah daftar nama ketua Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Ketua
Kwarnas Pertama dan Terbanyak Periode (1961-1974)
Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang pertama kali sekaligus yang terbanyak periode (masa bakti) jabatan (empat periode) dan dengan masa terlama kedua (selama 13 tahun). Sesuai yang tercatat dalam Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia, pada tanggal 14 Agustus 1961, Presiden RI Ir. Soekarno mengangkat dan melantik Mapinas (Majlis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari. Mapinas diketuai oleh Ir. Soekarno, Kwarnari di ketuai oleh Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh, sedangkan Kwarnas di ketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Selengkapnya mengenai Hamengku Buwono IX, baca : Bapak Pramuka Indonesia.
Letjen. M. Sarbini, Ketua Kwarnas
Kedua (1974-1978)
Ketua Kwarnas kedua adalah Letjen. Sarbini. M. Sarbini sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia di masa pemerintahan Presiden Soekarno (1966) dan Menteri Transmigrasi dan Koperasi di masa Presiden Soeharto (1968-1973). Beliau terpilih sebagai ketua Kwarnas dalam Munas I Gerakan Pramuka, 20-27 November 1974 di Manado, Sulawesi Utara. Meninggal setahun sebelum masa baktinya sebagai Ketua Kwarnas berakhir.
Letjen. Mashudi, Ketua Kwarnas
Ketiga dan Terlama (1978-1993)
Letjen. Himawan Sutanto, Ketua
Kwarnas Keempat (1993-1998)
Letjen. Himawan Sutanto terpilih menjadi Ketua Kwarnas yang keempat dalam Musyawarah Nasional (Munas) V Gerakan Pramuka pada tanggal 2-8 November 1993 di Jayapura, Papua. Beliau menjabat hanya selama satu periode.
Letjen. Rivai Harahap, Ketua Kwarnas Kelima (1998-2003)
Letjen. Rivai Harahap terpilih menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka yang kelima dalam Munas VI yang berlangsung pada tanggal 31 Oktober - 8 November 1998 di Samarinda, Kalimantan Timur. Beliau menjabat hanya selama satu masa bakti.
Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH terpilih menjadi ketua Kwartir Nasional yang keenam dalam Munas VII yang berlangsung pada tanggal 15-19 Desember 2003 di Pontianak, Kalimantan Barat. Pada Munas VIII (15-18 November 2008 di Cibubur, Jakarta), beliau terpilih kembali menduduki dalam masa bakti yang kedua kalinya.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka saat ini adalah Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si. Beliau terpilih dalam Munas IX pada 2-5 Desember 2013 di Kupang, NTT.
Secara singkat ketujuh Ketua Kwarnas tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
No |
Nama Kwarnas |
Masa Bakti |
|
1 |
Sri Sultan
Hamengkubuwono IX |
1961 - 1974 |
1961-1963 |
1963-1967 |
|||
1967-1970 |
|||
1970-1974 |
|||
2 |
Letjen. Sarbini |
1974-1978 |
1974-1978 |
3 |
Letjen. Mashudi |
1978 - 1993 |
1978-1983 |
1983-1988 |
|||
1988-1993 |
|||
4 |
Letjen. Himawan
Sutanto |
1993-1998 |
1993-1998 |
5 |
Letjen. Rivai Harahap |
1998-2003 |
1998-2003 |
6 |
Prof. Dr. Azrul Azwar,
MPH |
2003 - 2013 |
2003-2008 |
2008-2013 |
|||
7 |
Dr. Adhyaksa Dault,
S.H., M.Si. |
2013 - |
2013 - |
Anggota Gerakan Pramuka
Anggota Gerakan Pramuka
Anggota Gerakan Pramuka atau disebut
sebagai Pramuka terdiri atas anggota biasa dan anggota kehormatan. Anggota
biasa merupakan anggota Gerakan Pramuka yang terdiri atas anggota muda (berusia
7-25 tahun) dan anggota dewasa (berusia di atas 25 tahun). Sedangkan anggota
kehormatan merupakan perseorangan yang telah berjasa luar biasa terhadap
Gerakan Pramuka.
Secara lebih detail, anggota Gerakan Pramuka terdiri atas:
- Anggota Biasa
- Anggota MudaAnggota Muda Gerakan Pramuka disebut juga sebagai peserta didik. Anggota Muda dikelompokkan berdasarkan usia, yang terdiri atas:
- Pramuka Siaga, yaitu anggota Gerakan
Pramuka yang berusia antara 7-10 tahun.
- Pramuka Penggalang, yaitu anggota Gerakan
Pramuka yang berusia antara 11-15 tahun.
- Pramuka Penegak, yaitu anggota Gerakan
Pramuka yang berusia antara 16-20 tahun.
- Pramuka Pandega, yaitu anggota Gerakan
Pramuka yang berusia antara 21-25 tahun.
- Anggota DewasaAnggota Dewasa Gerakan Pramuka adalah anggota Gerakan Pramuka yang berusia di atas 25 tahun, atau belum berusia 25 tahun tetapi telah menikah. Anggota dewasa bagi dalam dua kelompok, yaitu:
- Fungsionaris organisasi;
yaitu anggota dewasa yang terlibat langsung dalam struktur organisasi
Gerakan Pramuka baik di tingkat gugusdepan maupun kwartir. Fungsionaris
terdiri atas:
1.
Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina
Pramuka
2.
Pelatih Pembina Pramuka
3.
Pelatih Profesional
4.
Pamong Saka
5.
Instruktur Saka
6.
Pimpinan Saka
7.
Pimpinan Satuan Komunitas (Sako)
8.
Andalan dan Pembantu Andalan
9.
Anggota Majelis Pembimbing
§ Non Fungsionaris; yaitu anggota dewasa yang tidak
terlibat langsung dalam struktur organisasi Gerakan Pramuka. Anggota ini
dapat bergabung dalam gugus darma pramuka.
Anggota
Kehormatan;
Anggota kehormatan adalah perorangan yang berjasa luar biasa terhadap Gerakan
Pramuka.
Ketentuan Lain Terkait Anggota
Gerakan Pramuka
- Anggota muda Gerakan Pramuka yang telah menikah
dikelompokkan sebagai anggota dewasa.
- Anggota muda yang berkebutuhan khusus disebut pramuka
berkebutuhan khusus
- Anggota muda Gerakan Pramuka yang memiliki kualifikasi
dapat diangkat sebagai fungsionaris organisasi.
- Pelantikan anggota muda dilakukan oleh pembina pramuka
di gugusdepan masing-masing.
- Anggota kehormatan diangkat dan dilantik oleh kwartir
cabang, kwartir daerah, atau kwartir nasional.
Kode Kehormatan Pramuka
Kode Kehormatan Pramuka merupakan serangkaian ketentuan dasar (janji, nilai, dan norma) yang harus dilaksanakan oleh seorang pramuka dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi ukuran atau standar tingkah laku pramuka. Sehingga bisa dikatakan bahwa kode kehormatan merupakan kode etik anggota Gerakan Pramuka baik dalam kehidupan pribadi maupun di dalam masyarakat. Kode kehormatan pramuka ini telah diatur dalam Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka pasal 6. Pun tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) Gerakan Pramuka pasal 12 dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka pasal 14.
Kode kehormatan pramuka terdiri atas
terdiri atas janji yang disebut ‘Satya Pramuka’ dan ketentuan moral yang
disebut ‘Darma Pramuka’. Satya Pramuka sebagaimana tersebut dalam ART Gerakan
Pramuka dinyatakan sebagai:
- diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota
atau calon pengurus Gerakan Pramuka pada saat pelantikan menjadi anggota
atau pengurus;
- dipergunakan sebagai pengikat diri pribadi demi
kehormatannya untuk diamalkan; dan
- dipakai sebagai dasar pengembangan spiritual,
emosional, sosial, intelektual, dan fisik, baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan Darma Pramuka, sebagaimana
tercantum dalam ART Gerakan Pramuka, merupakan:
- nilai dasar untuk membina dan mengembangkan akhlak
mulia;
- sistem nilai yang harus dihayati, dimiliki, dan
diamalkan dalam kehidupan anggota Gerakan Pramuka di masyarakat;
- landasan gerak bagi Gerakan Pramuka untuk mencapai
tujuan pendidikan kepramukaan yang diwujudkan dalam kegiatan untuk
mendorong peserta didik manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis,
saling menghormati, serta memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong;
dan
- kode etik bagi organisasi dan anggota Gerakan Pramuka.
Macam dan Bunyi Kode Kehormatan Pramuka
Dalam Gerakan Pramuka, kode
kehormatan ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan golongan usia dan
perkembangan rohani dan jasmani anggota Gerakan Pramuka yang meliputi:
- Kode kehormatan bagi pramuka siaga yang meliputi Dwisatya (janji dan komitmen diri) dan
Dwidarma (ketentuan moral). Bunyi kode kehormatannya adalah:
Dwisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh:
·
menjalankan kewajibanku terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan
keluarga.
·
setiap hari berbuat kebaikan.
Dwidarma
1.
Siaga berbakti pada ayah dan
ibundanya.
2.
Siaga berani dan tidak putus asa.
- Kode kehormatan bagi pramuka penggalang yang meliputi Trisatya (janji dan komitmen diri) dan
Dasadarma (ketentuan moral).
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh:
·
menjalankan kewajibanku terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
Pancasila,
·
menolong sesama hidup dan
mempersiapkan diri membangun masyarakat,
·
menepati Dasadarma.
Dasadarma
1.
Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Cinta alam dan kasih sayang sesama
manusia.
3.
Patriot yang sopan dan kesatria.
4.
Patuh dan suka bermusyawarah.
5.
Rela menolong dan tabah.
6.
Rajin, terampil, dan gembira.
7.
Hemat, cermat, dan bersahaja.
8.
Disiplin, berani, dan setia.
9.
Bertanggung jawab dan dapat
dipercaya.
10.
Suci dalam pikiran, perkataan dan
perbuatan.
- Kode kehormatan bagi pramuka penegak, pramuka pandega,
dan anggota dewasa yang meliputi Trisatya (janji dan komitmen diri) dan
Dasadarma (ketentuan moral).
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh:
·
menjalankan kewajibanku terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
Pancasila,
·
menolong sesama hidup dan ikut serta
membangun masyarakat,
·
menepati Dasadarma.
Dasadarma
1.
Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Cinta alam dan kasih sayang sesama
manusia.
3.
Patriot yang sopan dan kesatria.
4.
Patuh dan suka bermusyawarah.
5.
Rela menolong dan tabah.
6.
Rajin, terampil, dan gembira.
7.
Hemat, cermat, dan bersahaja.
8.
Disiplin, berani, dan setia.
9.
Bertanggung jawab dan dapat
dipercaya.
10.
Suci dalam pikiran, perkataan dan
perbuatan.
Kode kehormatan tersebut bukan
sebuah hafalan yang cukup dihafalkan saja namun sebagaimana disebutkan di atas,
seorang pramuka sudah seharusnya menepati Satya Pramuka dan mengamalkan Darma
Pramuka dalam kehidupan sehari-hari. Nah, kalau ada pramuka tetapi tingkah
lakunya tidak sesuai dengan kode kehormatan tersebut bagaimana? Semua pasti
sudah bisa menjawab!
Dasadarma (Dasa Darma Pramuka)
Dasadarma atau Dasa Darma Pramuka adalah salah satu bagian dari kode kehormatan bagi anggota
Gerakan Pramuka sehingga sekaligus merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Prinsip Dasar Kepramukaan. Sebagaimana telah diketahui, Kode Kehormatan Pramuka (kode etik anggota Gerakan Pramuka) terdiri atas janji
(komitmen diri) dan ketentuan moral pramuka. Ketentuan moral pramuka inilah
yang kemudian disebut sebagai Darma Pramuka yang terdiri atas Dwidarma (untuk pramuka siaga) dan Dasadarma (untuk pramuka
penggalang, penegak, pandega, dan anggota dewasa).
Dasadarma sering kali ditulis dan disebut dengan beberapa variasi yang berbeda. Ada yang menulis dan menyebutnya sebagai:
- Dasa Dharma Pramuka
- Dasa Darma Pramuka
- Dasadharma Pramuka
- Dasadarma Pramuka
- Dasadarma
Menilik pada Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, penggunaan istilah yang benar adalah
"Dasadarma". Tanpa kata "pramuka", tanpa dipisah dengan
spasi, dan tanpa menggunakan huruf "h" pada bagian "darma".
Penulisan dan penyebutan yang tanpa menggunakan huruf "h" dan dengan
dirangkai lebih didasarkan pada penggunaan kaedah berbahasa yang benar sesuai
dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Sedangkan "tanpa diikuti kata
pramuka" karena dasadarma adalah bagian kode kehormatan yang dikhususkan
pada beberapa golongan anggota pramuka tertentu, bukan pada semua pramuka
(Darma Pramuka Siaga bukan Dasadarma tapi Dwidarma). Pun frasa
"dasadarma" telah mengandung arti "ketentuan moral pramuka
penggalang, penegak, pandega, dan dewasa" jika ditambahkan dengan kata
pramuka lagi akan terjadi 'pemborosan penggunaan kata dalam berbahasa' karena
berarti "ketentuan moral pramuka penggalang, penegak, pandega, dan
dewasa pramuka".
Pengertian Dasadarma
Menurut bahasa "dasadarma"
berasal dari kata "dasa" dan "darma". Dasa
berasal dari bahasa Jawa yang mempunyai arti sepuluh sedangkan darma berasal
dari bahasa Sanskerta yang mempunyai arti kewajiban, aturan, tugas hidup,
kebenaran, dan kebajikan. Sehingga secara bahasa dasadarma dapat diartikan
sebagai sepuluh kewajiban, aturan, dan kebajikan.
Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, dasadarma dapat diartikan sebagai ketentuan moral bagi anggota Gerakan Pramuka golongan Penggalang, Penegak, Pandega, dan anggota dewasa. Ketentuan moral (Darma Pramuka) bersama dengan janji atau komitmen diri (Satya Pramuka) sendiri merupakan bagian dari kode kehormatan pramuka. Di samping Dasadarma, terdapat juga Dwidarma yaitu darma atau ketentuan moral bagi anggota Gerakan Pramuka Siaga.
Bunyi Dasadarma
Dasadarma telah mengalami beberapa
kali perubahan atau perkembangan. Sejak tahun 1961, Dasadarma ini telah
mengalami perkembangan hingga sebanyak 5 kali, yaitu:
- Dasadarma sebagaimana lampiraan Keppres 238 Tahun
1961 yang digunakan pada tahun 1961-1966;
- Dasadarma hasil Mukeranpuda (sekarang Munas) tahun 1966 yang digunakan pada tahun 1966 -1974
- Dasadarma amanat MPP 1970 dan Munas 1974 yang
digunakan pada tahun 1974-1978
- Dasadarma hasil Munas 1978 yang digunakan pada tahun
1978-2009
- Dasadarma hasil Munas 2009 yang digunakan pada tahun
2009-sekarang
Pembahasan perkembangan Dasadarma
dari yang pertama kali hingga yang terakhir akan dibahas dalam artikel
tersendiri.
Adapun bunyi dasadarma yang digunakan saat ini adalah sebagaimana yang disusun dan tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Tahun 2009 (Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 Tahun 2009) yang kemudian ditegaskan lagi dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Tahun 2012.
Bunyi dasadarma tersebut adalah sebagai berikut:
Dasadarma
- takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- cinta alam dan kasih-sayang sesama manusia
- patriot yang sopan dan kesatria
- patuh dan suka bermusyawarah
- rela menolong dan tabah
- rajin, terampil, dan gembira
- hemat, cermat, dan bersahaja
- disiplin, berani, dan setia
- bertanggung jawab dan dapat dipercaya
- suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Dari teks dasadarma tersebut bisa
dilihat bahwa:
- Frasa "dasadarma" dirangkai dan tidak
mengunakan huruf "h"
- Tidak diikuti dengan kata "Pramuka"
- Tidak menggunakan kalimat "Pramuka itu:"
sebelum penyebutan poin-poin dasadarma.
Terkait dengan makna dan pengamalan
masing-masing poin dalam dasadarma akan dibahas dalam artikel tersendiri.
Kiranya itulah pembahasan mengenai dasadarma (Dasa Dharma Pramuka) mulai dari cara penulisan dan penyebutan yang benar, pengertian dasadarma, dan bunyi dasadarma. Semoga dengan mengenal itu semua mampu memotivasi para pramuka untuk menerapkan kesepuluh poin dalam dasadarma tersebut dalam kehidupan sehari-hari baik ketika mengenakan seragam pramuka maupun tidak.
Dasa Dharma Pramuka :
Adalah : Ketentuan moral untuk setiap anggota
gerakan pramuka yang berisi tentang nilai - nilai suatu tuntunan sikap dan
tingkah laku yang menjadi tolok ukur manusia yang didambakan.
Isi dari Dasa Dharma Pramuka yaitu :
Artinya : Mematuhi segala perintah Nya dan
menjauhi segala larangan Nya.
Wujud Taqwa antara lain :
- Dharma bhakti
- Hati - hati
- Terpelihara ( menjaganya )
- Berfaham luhur
- Mengerjakan yang utama dan meninggalkan
yang tercela
Taqwa : Patuh, taat, takut *
Artinya : Membuat suatu keadaan dilingkungan
sekitar agar tetap bersih, rapi dan harmonis.
Cinta : Sayang, mencintai yang dapat
diwujudkan dengan melindungi, menolong, memberikan sesuatu baik kepada alam
maupun sesama manusia untuk menjadi lebih baik *
Artinya : Putra putri tanah air ( generasi
penerus ) sebagai warga negara yang mempunyai etika sesuai dengan norma dan
budaya bangsa Indonesia serta mempunyai jiwa yang gagah dan berani satu jiwa,
hati dan rasa.
Patriot : Putra putri ( generasi penerus )
tanah air dan bangsa.
Sopan : Bertingkah laku ( etika ) sesuai
dengan kepribadian bangsa.
Ksatria : Seorang yang gagah berani.
Wujud dari Patriot antara lain :
- Berbhakti - Cinta tanah air
- Setia - Rela berkorban untuk tanah air
Artinya : Selalu taat terhadap sesuatu
keputusan yang telah disepakati bersama dan melaksanakannya dengan penuh
tanggung jawab.
Patuh : Suatu sikap taat terhadap sesuatu.
Bermusyawarah : Perilaku seorang demokrat
yang menyelesaikan segala masalah dengan jalan bertukar pendapat untuk
menghasilkan suatu keputusan / kesepakatan bersama.
Artinya : Suatu sikap yang membantu untuk
meringankan beban orang lain dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.
Rela : Suatu perbuatan yang dilakukan dengan
ikhlas tanpa mengharapkan imbalan / pamrih.
Tabah : Sikap sabar / tahan dalam menghadapi
cobaan.
Artinya : Sikap optimis untuk selalu
menciptakan segala sesuatu yang bermanfaat / berguna baik untuk diri sendiri
maupun orang lain.
Rajin : Melakukan suatu pekerjaan ( positif )
dengan optimis secara berulang - ulang agar dapat terwujud.
Terampil : Berusaha dengan segala sesuatu
yang ada untuk menjadikannya bermanfaat.
Gembira : Senang, riang, selalu ceria *
Artinya : Sikap yang selalu mempertimbangkan
segala sesuatu sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan secara efektif, efisien
dan apa adanya.
Hemat : Suatu sikap / usaha untuk mendapatkan
sesuatu dengan pengeluaran / pengorbanan sekecil mungkin.
Cermat : Teliti, tepat, penuh pertimbangan *
Bersahaja : Sederhana, mempergunakan apa yang
ada *
Artinya : Selalu taat dan patuh menjalankan
tugas yang diemban serta siap menanggung resiko yang dihadapinya.
Disiplin : Tepat waktu, tidak terlambat *
Berani : Tidak takut dalam menghadapi
tantangan.
Setia : Tidak menyalahgunakan kepercayaan
orang lain yang telah diberikan, tetap pada pilihan pertama*
Artinya : Sikap siap menerima resiko yang
dihadapi dan mampu mencari jalan keluarnya serta tetap teguh terhadap keputusan
yang diambilnya.
Bertanggungjawab : Siap menerima resiko /
hasil atas apa yang telah dilakukan*
Dapat dipercaya : Tidak munafik ( plin plan
), sesuai dengan ucapan / perbuatannya.
Artinya : Segala sesuatu yang dilakukan
selalu jujur dan benar, serta dengan niat baik dari hati nurani tanpa adanya
pengaruh dari orang lain.
Suci : Bersih, tidak bernoda *
Pikiran : Mampu mempertimbangkan mana yang
baik dan yang buruk untuk saat itu dan seterusnya.
Perkataan : Mampu bertutur kata jujur, sopan,
ramah dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
Perbuatan : Mampu melakukan tindakan yang
bermanfaat tanpa harus merugikan orang lain.
Sejarah dan makna kiasan lambang Gerakan Pramuka adalah materi pramuka untuk melengkapi pengetahuan umum kepramukaan. Sejarah dan makna lambang Gerakan Pramuka ini perlu dimengerti, dipahami, dan dihayati oleh setiap anggota pramuka menyadari nilai-nilai kiasan yang terkandung didalamnya.
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal organisasi Gerakan Pramuka yang bersifat tetap. Lambang ini mengkiaskan sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka sesuai dengan dicita-citakan.
Sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII Pasal 120, lambang Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa. Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomor 06/KN/72 tentang Lambang Gerakan Pramuka.
Pencipta lambang ini adalah Kak Sunardjo Atmodipuro, seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka yang juga pegawai di Departemen Pertanian. Kak Soenardjo Atmodipoero sendiri lahir pada tanggal 29 Pebruari 1909 di Blora dan meninggal pada tanggal 31 Mei 1979.
Pertama kali lambang ciptaan Kak Sunardjo Atmodipuro ini dipergunakan sebagai lambang Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961 saat Presiden Republik Indonesia menganugerahkan Panji Kepramukaan kepada Gerakan Pramuka.
|
Lambang Gerakan
Pramuka; Tunas Kelapa |
Makna Lambang Gerakan Pramuka
Tunas Kelapa dipilih sebagai lambang Gerakan Pramuka dengan mempertimbangkan makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Arti filosofi tersebut yaitu:
- Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
- ‡Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
- Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang tersebut mengkiaskan bahwa setiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimana pun juga.
- Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang tersebut mengkiaskan bahwa setiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus yakni mulia, jujur dan tetap tegak tidak mudah diombang–ambingkan sesuatu.
- ‡Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang tersebut mengkiaskan tekad dan keyakinan setiap Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
- Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Moto (Motto) Gerakan Pramuka
Moto atau kadang ditulis 'motto'
Gerakan Pramuka adalah moto tetap dan tuggal bagi Gerakan Pramuka dan seluruh
anggotanya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, moto (penulisan yang baku
adalah 'moto') adalah kalimat, frasa, atau kata yang digunakan sebagai
semboyan, pedoman, atau prinsip seperti kalimat "berani karena
benar". Setiap organisasi bahkan setiap Individu dapat memiliki moto
masing-masing. Seperti TNI Angkatan Laut yang memiliki moto "Jalesmewa
Jaya Mehe", Radio Republik Indonesia dengan motonya, "Sekali di Udara
Tetap di Udara". Demikian juga dengan Gerakan Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu dalam proses pendidikan
kepramukaan. Fungsi utama moto Gerakan Pramuka adalah untuk mengingatkan setiap
anggota Gerakan Pramuka dalam mengikuti setiap kegiatan harus mempersiapkan
diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.
Sebagai bagian dari proses pendidikan kepramukaan, moto Gerakan Pramuka memberi
pengaruh terhadap jiwa peserta didik. Pengaruh tersebut diantaranya adalah :
- menambah rasa percaya diri pada setiap anggota Gerakan
Pramuka
- menambah semangat pengabdian kepada masyarakat, bangsa
dan negara.
- menyiapkan diri peserta didik dalam mengamalkan Satya dan Darma Pramuka
- menumbuhkan dan meningkatkan rasa bangga sebagai
Pramuka
- memiliki budaya kerja yang melandasi pengabdiannya.
Bunyi Moto Gerakan Pramuka
- Moto Gerakan Pramuka menjadi salah satu syarat dan SKU Penggalang Ramu. Dalam SKU Penggalang Ramu poin ke-14 seorang calon
penggalang ramu harus tahu tentang Salam Pramuka, Moto Gerakan Pramuka, dan Lambang Gerakan Pramuka. Salah satu pencapaian SKU point tersebut adalah dapat
menyebutkan motto Gerakan Pramuka.
- Beberapa pihak beranggapan bahwa moto Gerakan Pramuka
bukanlah "Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan", melainkan
"Ikhlas Bakti Bina Bangsa, Berbudi Bawa Laksana". Padahal
kalimat yang terakhir merupakan salah satu moto Pembina Pramuka.
- Motto Gerakan Pramuka tersebut hendaknya dapat dihayati
dan selalu tertanam pada diri setiap anggota Gerakan Pramuka. Dengan itu
Pramuka akan selalu terpacu dan termotivasi dalam berupaya merealisasikan
satya pramuka dan mengamalkan darma pramuka dalam kehidupan sehari-hari.
- Di samping menggunakan moto Gerakan Pramuka, setiap
satuan Gerakan Pramuka dapat membuat dan menggunakan moto Satuan. Hal ini
untuk menanamkan dan meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan
tersebut
Salam Pramuka
Salam Pramuka; arti, fungsi, macamnya, dan cara pengunaannya dalam kepramukaan ini menjadi artikel pengetahuan kepramukaan selanjutnya di blog PramukaRia ini. Bagi setiap pramuka pasti sudah tidak asing dengan istilah salam pramuka. Namun mungkin tidak seluruhnya yang mengerti artinya, fungsinya, macam-macamnya, serta cara penggunaan (memberikan dan menjawab) salam pramuka dengan benar. Di artikel ini kami mencoba untuk menguraikan sedikit pengetahuan terkait seluk beluk salam pramuka.
Pengertian, Maksud, dan Fungsi Salam Pramuka
Apa yang dimaksud salam pramuka?. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian salam adalah: n 1 damai; 2 pernyataan hormat; tabik: sampaikan -- saya kepadanya; 3 ucapan assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh; sedangkan pramuka mempunyai arti sebagai warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Sehingga secara bahasa salam pramuka dapat diartikan sebagai pernyataan hormat antar sesama anggota pramuka.
Lebih lanjut, salam pramuka mempunyai pengertian sebagai perwujudan dari sikap menghormati atau menghargai dari seorang pramuka kepada pramuka lainnya dengan menggunakan tata cara dan ketentuan yang khusus.
Salam pramuka dimaksudkan serta berfungsi untuk melahirkan sikap disiplin, mempererat persaudaraan dan persatuan antar sesama anggota Gerakan Pramuka maupun kalangan di luar kepramukaan.
Macam-macam Salam Pramuka
Salam pramuka terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
- Salam Biasa; Salam pramuka sebagai salam biasa adalah salam pramuka yang diberikan kepada sesama anggota Gerakan Pramuka. Dalam pemberian salam biasa tidak ada ketentuan siapa yang harus memberikan salam pramuka terlebih dahulu.
- Salam Penghormatan; Salam pramuka sebagai salam penghormatan adalah salam pramuka yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang jabatannya lebih tinggi. Orang atau sesuatu yang dapat diberikan salam penghormatan dengan menggunakans alam pramua adalah:
- Bendera Merah Putih saat dikibarkan dan diturunkan
- Kepala Negara dan wakil kepala negara, para duta negara, panglima tinggi, para menteri, dan pejabat lainnya
- Jenazah yang sedang diusung atau dikuburkan.
- Lagu kebangsaan Indonesia Raya saat sedang dikumandangkan dalam acara resmi.
- Saat hendak memasuki makam pahlawan
- Salam Janji; Salam pramuka sebagai salam janji adalah salam pramuka yang diberikan kepada anggota Gerakan Pramuka saat sedang dilantik. Pemberian salam ini dilakukan saat anggota yang dilantik mengucapkan Satya Pramuka (Trisatya atau Dwisatya). Salam janji juga diberikan saat pengucapan Satya Pramuka dalam acara Ulang Janji.
Cara Memberikan dan Membalas Salam Pramuka
Ada beberapa ketentuan dalam memberikan dan membalas salam pramuka. Ketentuan-ketentuan itu antara lain:
- Secara umum sikap ketika memberikan salam pramuka adalah dengan berdiri, mengambil posisi sikap sempurna (siap), tangan kiri lurus dan mengepal di samping badan sedangkan tangan kanan diangkat pada pelipis. Posisi telapak tangan miring, terbuka, dengan punggung tangan di bagian atas dan kelima jari rapat.
- Pemberian salam pramuka saat membawa tongkat adalah sebagai berikut:
- Saat memberikan salam biasa: tongkat diangkat dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri diangkat di bawah dada dengan posisi telapak tangan terbuka, punggung tangan di bagian atas, dan kelima jari rapat.
- Saat memberikan salam penghormatan dan janji: tongkat dimiringkan dan dipengan dengan tangan kiri sedangkan pangkal tongkat tetap di posisi semula. Tangan kanan diangkat pada pelipis. Posisi telapak tangan miring, terbuka, dengan punggung tangan di bagian atas dan kelima jari rapat.
- Dalam keadaan duduk, salam pramuka diberikan dengan merapatkan kedua kaki, lutut ditekuk, badan ditegakkan, tangan kiri rapat di sisi kiri tubuh sebatas siku dan lengan bawah diletakkan di atas paha. Sedangkan tangan kanan diangkat pada pelipis dengan posisi telapak tangan miring, terbuka, dengan punggung tangan di bagian atas dan kelima jari rapat.
- Dalam keadaan yang tidak memungkinkan (terutama untuk pemberian salam pramuka sebagai salam biasa), salam pramuka dapat diberikan tanpa mengambil posisi sikap sempurna. Namun cukup dengan mengangkat tangan kanan pada pelipis dengan posisi telapak tangan miring, terbuka, dengan punggung tangan di bagian atas dan kelima jari rapat.
- Saat memberikan salam pramuka sebagai salam biasa, sikap-sikap di atas disertai dengan ucapan “Salam Pramuka” yang diberikan secara lantang.
- Saat memberikan salam pramuka sebagai salam penghormatan dan salam janji tidak perlu meneriakkan “salam pramuka”
Bagi setiap anggota Gerakan Pramuka yang menerima salam pramuka diwajibkan untuk menjawabnya. Cara menjawab salam pramuka adalah dengan mengambil sikap seperti ketentuan di atas (ketentuan sikap badan saat memberikan salam pramuka) disertai dengan mengucapkan kata “salam” dengan tegas.
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan
tingkatan-tingkatan organisasi Gerakan Pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah sampai dengan yang
paling atas beserta mekanisme kerjanya. Dengan struktur organisasi
tersebut, Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia
dapat menyusun dan menata organisasi gerakan pramuka dari tingkat
Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, sampai ke Gugus depan. Sehingga organisasi dapat berjalan dengan efektif.
Struktur organisasi Gerakan Pramuka diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka. Dalam keputusan ini juga diatur tentang tugas pokok dan fungsi Gerakan Pramuka, pembagian tugas dan tanggung jawab, musyawarah, dan garis hubungan dalam organisasi Gerakan Pramuka.
Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka dapat dibaca di diunduh di halaman SK dan PP Pramuka.
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
Struktur organisasi Gerakan Pramuka disusun mulai dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang,
Ranting, hingga ke Gugusdepan. Struktur organisasi tersebut terdiri atas
Majelis Pembimbing (Mabi), Kwartir, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kordinator
Gugusdepan (Korgudep), Gugusdepan (Gudep) dan Satuan Karya Pramuka (Saka), dan
Badan Kelengkapan Kwartir.
|
Struktur
organisasi Gerakan Pramuka |
- Majelis Pembimbing adalah
badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisatoris,
material, dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya
pramuka. Majelis Pembimbing dibentuk di tingkat Nasional, Daerah, Cabang,
Ranting, Gugusdepan dan Saka. Majelis Pembimbing diketuai secara
ex-officio:
- di tingkat nasional (Mabinas)
oleh Presiden Republik Indonesia
- di tingkat daerah (Mabida)
oleh Gubernur
- di tingkat cabang (Mabicab)
oleh Bupati/Walikota
- di tingkat ranting (Mabiran)
oleh Camat
- Sedangkan di tingkat
gugusdepan (Mabigus) dipilih dari anggota Mabigus yang ada dan di tingkat
Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada lembaga/instansi/ departemen
terkait.
- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah badan independen yang dibentuk Musyawarah
Gerakan Pramuka dan bertanggungjawab kepada Musyawarah Gerakan Pramuka.
- Kwartir dan Koordinator Gudep
merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan Gerakan
Pramuka. Kwartir dibentuk di tingkat :
- Nasional, disebut Kwartir
Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) dengan
masa bakti 5 tahun.
- Daerah, disebut Kwartir Daerah
(Kwarda), ditetapkan dalam Musyawarah Daerah (Musda) dengan masa bakti 5
tahun.
- Cabang, disebut Kwartir Cabang
(Kwarcab), ditetapkan dalam Musyawarah Cabang (Mucab) dengan masa bakti 5
tahun.
- Ranting, disebut Kwartir
Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan
masa bakti 3 tahun.
- Gugusdepan yang ada dalam satu
wilayah kelurahan/desa dikoordinasikan oleh Koordinator Gudep (Korgudep),
ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
- Gugusdepan (Gudep) adalah
pangkalan pesertadidik yang merupakan wadah pendidikan dalam organisasi
Gerakan Pramuka. Selengkapnya mengenai Gudep baca : Gugusdepan Gerakan Pramuka.
- Satuan Karya Pramuka
(Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik dalam wawasan
tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia.
- Badan Kelengkapan Kwartir
merupakan badan-badan yang mempunyai tugas membantu kwartir. Badan
Kelengkapan Kwartir meliputi:
- Dewan Kehormatan
- Lembaga Pendidikan Kader
Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdikanas (di tingkat Nasional),
Lemdikada (di tingkat Daerah), dan Lemdikacab (di tingkat Cabang).
- Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau disebut Dewan Kerja yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (di tingkat Nasional), DKD atau Dewan Kerja Daerah
(di tingkat Daerah), DKC atau Dewan Kerja Cabang (di tingkat Cabang), dan
DKR atau Dewan Kerja Ranting (di tingkat Ranting).
- Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka)
- Pembantu Andalan
- Badan Usaha Kwartir
- Satuan Kegiatan sesuai dengan
situasi dan kondisi setempat dan bersifat situasional.
- Staf Kwartir.
- Pramuka Utama Gerakan Pramuka
adalah Kepala Negara Republik Indonesia (Presiden).
- Musyawarah Kwartir merupakan
lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang bersidang pada akhir masa bakti
kwartir atau gugusdepan serta memegang kekuasaan tertinggi dalam kwartir
atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas :
- Musyawarah Nasional yang
diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Munas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas,
Kwarda, dan Mabida.
- Musyawarah Daerah yang
diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Musda terdiri
atas utusan/wakil Kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
- Musyawarah Cabang yang
diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Mucab terdiri
atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan Mabiran.
- Musyawarah Ranting yang
diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun. Peserta Musran terdiri
atas utusan/wakil Kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep
dan Mabigus.
- Musyawarah Gugusdepan yang
diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun. Peserta Mugus terdiri
atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.
Itulah tentang Struktur Organisasi
Gerakan Pramuka dengan penjelasan singkat terkait masing-masing komponen dalam
struktur tersebut. Untuk lebih memahami struktur organisasi tersebut silakan
baca SK Kwarnas No : 220 Tahun 2007.
Gugus depan gerakan pramuka
Gugusdepan atau disingkat gudep adalah suatu kesatuan organik terdepan dalam Gerakan
Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka dalam penyelenggaraan kepramukaan, serta sebagai wadah
pembinaan bagi anggota muda dan anggota dewasa muda. Gugusdepan juga berfungsi
sebagai pangkalan bagi peserta didik Gerakan Pramuka.
Yang paling banyak didapati adalah gugusdepan yang berpangkalan di sekolah dan perguruan tinggi. Namun gugusdepan tidak harus didirikan di sekolah. Karena secara umum gugusdepan dibentuk berdasarkan wilayah atau biasa disebut sebagai gudep wilayah. Gudep wilayah ini dapat dibentuk dan berpangkalan (bertempat) di :
- Lembaga Pendidikan, semisal
sekolah, kampus perguruan tinggi, asrama, pesantren, dan tempat ibadah.
- Kelurahan, desa, dan wilayah
rukun warga (RW)
- Instansi pemerintah dan swasta
termasuk komplek perumahan pegawainya
- Perwakilan RI di luar negeri
Setiap gugusdepan tersebut
berkewajiban untuk menerima kaum muda (anak berusia 7-25 tahun) yang bertempat
tinggal di sekitar wilayah tersebut sebagai anggota tanpa membedakan suku, ras,
golongan, dan agama. Sehingga sebuah gugusdepan, contohkanlah gudep yang
berpangkalan di sebuah SMP, wajib menerima anggota sekalipun pramuka tersebut
tidak bersekolah di SMP tersebut.
Di samping gugusdepan wilayah, pun terdapat gugusdepan yang mengakomodasi anggota pramuka berkebutuhan khusus. Gugusdepan ini terdiri atas :
- Gudep Pramuka Luar Biasa; yaitu
gugusdepan yang menghimpun anggota pramuka yang berkebutuhan khusus
atau penyandang cacat yang mengalami gangguan fisik, emosi, perilaku, dan
sosial .
- Gudep Terpadu;
yaitu gugusdepan biasa yang sebagian anggotanya pramuka penyandang
cacat.
- Gudep Inklusif; yaitu
gugusdepan biasa yang sebagian anggotanya mengalami gangguan fisik,
emosi, perilaku, dan sosial.
Ditinjau dari kelengkapan satuannya, gugusdepan dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu gudep lengkap dan gudep tidak lengkap. Gugusdepan lengkap merupakan gudep yang memiliki anggota dari semua golongan pramuka mulai dari pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak, hingga pramuka pandega. Sehingga gudep lengkap akan memiliki satuan yang terdiri atas perindukan siaga, pasukan penggalang, ambalan penegak, hingga racana pandega. Sedangkan gudep tidak lengkap adalah gudep yang hanya memiliki anggota dari satu atau beberapa golongan saja. Sehingga gudep tidak lengkap ini bisa jadi hanya terdiri atas satu atau beberapa satuan semisal hanya memiliki pasukan penggalang, hanya memiliki perindukan siaga dan pasukan penggalang, hanya memiliki ambalan penegak dan sejenisnya.
Keanggotaan dalam gugusdepan harus menerapkan sistem satuan terpisah. Artinya, anggota pramuka putra dan putri harus dihimpun dalam gudep yang terpisah di mana masing-masing gudep berdiri sendiri. Para anggota ini hanya boleh terdaftar dalam satu gugusdepan saja.
Organisasi dan Pimpinan Gudep
Sebagai tanda pengenal, gugusdepan
menggunakan nomor. Gudep putra menggunakan nomor ganjil sedangkan gudep putri
menggunakan nomor genap. Pemberian nomor gudep ini diatur oleh Kwartir Cabang,
kecuali untuk gudep luar negeri yang pengaturannya dilakukan langsung oleh
Kwartir Nasional.
Selain menggunakan nomor gugusdepan, sebagai pengenal gudep dapat juga menggunakan nama pahlawan, tokoh masyarakat atau tokoh dalam cerita rakyat, nama tempat yang bersejarah, nama benda-benda di jagat raya, yang memiliki keistimewaan seperti galaksi dan sebagainya yang dapat memotivasi kehidupan gudepnya.
Struktur organisasi gudep lengkap (berdasarkan lampiran SK Kwarnas Nomor 231 Tahun 2007) adalah sebagai berikut :
Selain pembina gudep, dalam sebuah gugusdepan juga dibentuk Dewan Kehormatan Gudep, Badan Pemeriksa Keuangan Gudep, dan Majelis Pembimbing Gudep (Mabigus). Dewan Kehormatan Gugusdepan merupakan badan tetap yang dibentuk oleh Pembina Gudep sebagai badan yang menetapkan pemberian anugerah, penghargaan dan sanksi. Badan Pemeriksa Keuangan Gudep adalah badan independen yang dibentuk Musyawarah Gugusdepan dan bertanggungjawab kepada Musyawarah Gugusdepan. Sedangkan Mabigus adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yang memberi bimbingan, bantuan moril, organisatoris, material dan finansial, serta konsultasi kepada gudep dengan anggota terdiri dari unsur-unsur orang tua peserta didik, dan tokoh masyarakat.
Sumber Materi : https://www.pramukaria.id/
0 Comments:
Posting Komentar